Tips Perawatan





Perawatan Fungsi Rem Belakang

Rem merupakan piranti yang sangat vital bagi semua kendaraan. Begitu pula pada skuter matik Suzuki Spin 125 cc. Ada 2 fungsi pengereman pada skutik ini, yakni rem depan yang menggunakan disc brake dan rem belakang yang masih menggunakan drum brake.






Pada edisi kali ini, kita akan membahas perawatan rutin fungsi rem belakang Suzuki Spin 125. Menurut Wilfer Manurung, Aftersales Manager PT. IndoJakarta Motor Gemilang, mekanik BeReS akan melakukan pengecekan fungsi alat pengereman untuk menghindari kinerja pengereman yang tidak maksimal, saat melakukan servis berkala.

Hal ini merupakan standarisasi yang dilakukan oleh BeReS terhadap pemilik sepeda motor Suzuki. “Jangan abaikan jika rem mendapat kendala atau tidak berfungsi sama sekali. Segera ganti brake shoe atau kampas rem sesuai dengan batas pemakaian,” ujar Wilfer.

Berikut langkah-langkah perawatan rutin fungsi rem belakang yang diperagakan mekanik BeReS IJMG, Sunter.

1. Buka roda belakang, dengan melepas knalpot terlebih dahulu.






2. Bersihkan kotoran yang melekat pada teromol dengan menggunakan sikat kawat dan kain.






3. Lepaskan kampas rem lalu periksa apakah masih sesuai dengan batas pemakaian. Jika masih tebal, bersihkan kampas dengan menggunakan sikat kawat atau amplas halus.






4. Buka cam lever brake, bersihkan serta oleskan grease agar jarak main lever brake lebih maksimal.






5. Semprot dengan angin terlebih dahulu pada teromol dan kampas rem.






6. Setelah selesai, pasang kembali seperti semula. Terakhir, atur jarak main tuas rem pada setang. Sesuai standarisasi, jarak main tuas antara 15-25 mm.







Untuk mendapatkan hasil servis maksimal, dianjurkan untuk memboyong sepeda motor anda ke BeReS terdekat.



Mengacu pada Standarisasi

Karburator dapat diartikan sebuah jantung bagi sepeda motor. Karena, tanpa piranti penyuplai bahan bakar ini, mesin motor tak akan berfungsi. Untuk itulah perlu adanya perhatian khusus terhadap part ini. Adanya kendala yang menghambat aliran bahan bakar pada karburator, dapat membawa petaka pada tunggangan kesayangan anda.

Perawatan maupun setting karburator bisa dilakukan sendiri. Akan tetapi, karena adanya bagian- bagian penting yang ada di dalam karburator ini, disarankan oleh Sahid, Service Manager Suzuki Milenium, untuk mempercayakan kepada bengkel resmi Suzuki (BeReS). Dengan Rp. 12.500 saja, BeReS akan menangani semua masalah pada karburator.



“Langkah awal yang harus dilakukan sebelum menyetel karburator adalah dengan melihat spesi fikasi dari tipe motor. Karena setiap tipe, spek yang ada pada jeroan karbunya pasti berbeda”, jelas Sahid. Sebagai contoh, Satria F150 mempunyai Main Jet berukuran 112,5 mm, 12,5 mm untuk Pilot Jet dan 1 ¾ untuk putaran Pilot Air Screw-nya.

Kita juga bisa melihat kondisi motor. Apakah sudah ada perubahan ataupun penambahan pada parts pendukung, seperti knalpot racing atau yang lainnya. Karena adanya pernggantian ini bisa mempengaruhi setelan pada karburator. Jika mendapati hal ini, spesifikasi pada karbu pun harus ada perubahan. Jeroan pada karbu harus dirubah 2,5 – 5 step dari spek standard.




Jika semua kondisi karburator sudah dicek, tiba giliran kita untuk menyetelnya. Hidupkan mesin motor, pertahankan gas pada RPM 1.500 – 1.600. Kemudian, putar setelan udara (pilot air screw) sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan mengacu pada standarisasi yang sudah ada, kita akan mendapatkan hasil setingan yang sempurna.







Panduan Aman Berkendara Sepeda Motor (Februari 2012)

Kecepatan dan Jarak Henti

Bila pengendara sepeda motor ingin menghentikan kendaraannya, pengendara menarik atau menginjak pedal rem. Tapi kendaraan pastinya tidak akan langsung berhenti namun butuh jarak lebih jauh dari titik pengendara tadi mengerem. Jarak ini disebut jarak berhenti. Jarak berhenti artinya jarak yang dibutuhkan kendaraan untuk berhenti total.
(Rumus: Empty distance + Braking distance).

Empty Distance
Empty Distance adalah jarak saat dimana pengendara menyadari harus mengerem. Kalau diumpamakan sebagai waktu, maka empty distance berkisaran 1 detik.

Braking Distance
Braking Distance adalah jarak yang dibutuhkan kendaraan untuk berhenti total mulai dari pengendara mengoperasikan rem. Bila kecepatan kendaraan semakin cepat, braking distance akan semakin panjang.
Berarti waktu yang dibutuhkan kendaraan untuk berhenti akan semakin lama. Selain itu braking distance juga tergantung pada kondisi permukaan jalan. Oleh karena itu pada kondisi jalan licin atau berpasirm pengendara diharap mengurangi kecepatan dan lebih berhati-hati.

Jarak Berhenti






Jaga jarak kendaraan anda dengan kendaraan di depan


Kondisi jalan Jarak Ideal Contoh
Permukaan jalan kering 0.5 x angka speedometer 100 km/jam = 50 m
Permukaan jalan menurun 1.5 x 0.5 x angka speedometer 100 km/jam = 75 m
Jarak Berhenti





Jenis Rem Sepeda Motor

Drum Brake
Berada pada bagian roda depan atau belakang. Di dalamnya terdapat brake shoe yang akan menekan dinding drum brake bila pengendara menarik tuas rem. Tekanan pada dinding menghasilkan gaya gesek sehingga kecepatan sepeda motor berkurang.

Disc Brake
Pada umumnya digunakan di bagian roda depan. Di dalam struktur disc brake terdapat disc pad. Disc pad mendapat tekanan dari caliper yang terdorong karena tekanan minyak rem. Akibat tekanan ini, disc pad bergesekan denga piringan rem.

Jenis Rem Sepeda Motor

Disc brake terdiri dari
- Master cylinder di setang
- Caliper di front fork
- Disc di wheel





Brake Drum
Komponen berputar bersama velg. Di dalamnya terdapat brake shoe.





Kecepatan dan Daya Tubruk
Semakin tinggi kecepatan, semakin besar daya tubruk yang akan diterima. Ilustrasi di bawah bisa dijadikan patokan untuk memahami hubungan kecepatan dan daya tubruk.

Ilustrasi:
Tabel di bawah menggambarkan daya tubruk pada kecepatan:
- 60 km/jam = jatuh dari gedung lantai 5
- 70 km/jam = jatuh dari gedung lantai 7
- 90 km/jam = jatuh dari gedung lantai 10








Tips & Trik Suzuki Spin 125

Fungsi kabel gas adalah untuk mengontrol dan mengatur putaran mesin sesuai keinginan pengendaranya. Pada Suzuki Spin 125, kabel gas sangat penting mendapatkan perhatian khusus. Karena, pada tipe skutik khususnya Suzuki pin 125, mesin langsung dihubungkan ke roda belakang melalui V-Belt. Dengan demikian, apabila putaran gas dibuka, otomatis roda belakang bergerak dan motor akan melaju.
Untuk itu diperlukan kabel gas yang mudah dan lancar dioperasikan, agar pada waktu buka tutup gas dapat berfungsi dengan baik. Apabila gas tidak berfungsi dengan baik atau terjadi kemacetan maka akan berakibat fatal. Dimana pada jenis skutik, saat putaran rendah motor tidak akan bergerak dan pada putaran tinggi motor akan susah dikendalikan.

Berikut ini perawatan kabel gas yang dapat dilakukan pada Suzuki Spin 125 atau motor skutik lainnya:
1. Sebelum menghidupkan motor, periksa kabel gas, apakah masih berfungsi dengan cara grip gas beberapa kali.
2. Apabila terdapat karat pada bagian dalam kabel dan terjadi kemacetan sehingga tidak dapat ditarik lagi, gantilah dengan kabel yang baru.
3. Bersihkan dan oleskan Gemuk jika kabel gas terasa sedikit yang baru.
4. Kabel gas Spin memiliki rute yang panjang, sehingga memerlukan pengecekan yang lebih sering.
Anda juga dapat mengikuti prosedur seperti yang terdapat pada gambar-gambar di bawah ini.
a. Poros Kemudi
Periksa kondisi kabel gas yang menuju grip gas. Pastikan kabel gas tidak terjepit, perbaiki dengan cara mengendurkan klem dan hindari dari kondisi tertekuk atau ada bagian yang terkelupas.
b. Rangka belakang
Periksa kondisi kabel gas yang menuju karburator. Pastikan kabel gas tidak terjepit; perbaiki dengan cara mengendurkan klem dan hindari dari kondisi tertekuk atau ada bagian yang terkelupas.
Bila rute kabel tidak sesuai, perbaiki rute seperti ilustrasi yang ditunjukkan.
c. Atur jarak main kabel gas 2,0 - 4,0 mm. Setel jarak main kabel gas dengan cara mengatur penyetel 2 dan mur pengunci 1.
Untuk memudahkan dan mendapatkan hasil yang optimal pada motor anda, dianjurkan untuk melakukan perawatan berkala dengan membawa motor ke Bengkel Resmi Suzuki.
Selamat mencoba!




Perawatan Rantai

Demi keamanan pengendara, periksalah selalu kondisi dan setelan rantai sebelum memakai sepeda motor. Pada pelaksanaan pemeriksaan berkala, pada tiap 1.000 km, periksalah kondisi kemungkinan kerusakan rantai berikut ini :

1. Pin kendor atau terlepas
2. Mata rantai rusak.
3. Mata rantai macet atau oblak
4. Melampaui batas pemakaian atau aus
5. Setelan rantai tidak tepat.

Penyetelan Rantai Penggerak
Setel ketegangan rantai penggerak setiap 1.000 km dengan cara di bawah ini, hingga didapatkan ketegangan 5- 25 mm.



Perawatan Battery

Periksalah Battery sepeda motor Anda pada 500 km pertama dan setiap 3000 km selanjutnya.

Permukaan air accu bisa diperiksa dengan :
1. Membuka tempat duduk (jok).
2. Lepas tali pengikat.
3. Lepaskan baut pengikat battery.
4. Angkat battery
5. Lihat permukaannya.

Permukaan cairan harus selalu diperhatikan agar tetap berada antara garis permukaan atas dengan garis permukaan bawah. Jika permukaan berada pada garis permukaan bawah tambahkan air accu hingga mencapai batas permukaan atas. Jangan sekali-kali memakai air biasa.

Peringatan :
- Jangan sekali-kali menambahkan Accu-Zuur, pada saat menambah air accu.
- Hati-hati, jangan membengkokkan, merusak atau merubah jalannya saluran udara dari accu. Saluran tersebut telah dipasang pada tempat yang benar pada accu dan ujungnya selalu terbuka.
- Menyambung kabel Accu, kabel warna merah harus disambung ke terminal positif (+) pada Accu dan kabel warna hitam atau hitam bergaris putih ke terminal negatif (-) dari Accu. Bila penyambungannya salah dapat merusak sistim pengisian dan Accu.



Perawatan Busi

Periksalah busi 1.000 km pertamadan setiap 3.000 km selanjutnya. Ganti busi setiap 6.000 km

Mengabaikan perawatan busi akan mengakibatkan mesin sukar dihidupkan dan berkurang tenaganya.

Bila busi digunakan dalam waktu yang cukup lama, elektroda sedikit demi sedikit akan aus terbakar dan akan terjadi endapan arang di sekitar bagian dalam busi.

Sesuai jadwal perawatan berkala, busi harus dikeluarkan untuk diperiksa, dibersihkan dan disetel jarak celah busi.

Penimbunan arang di dalam kepala busi menghalangi percikan bunga api dan mengakibatkan gangguan pembakaran.

Bersihkan arang busi secara berkala.

Bila elektroda bagian tengah aus sama sekali, maka busi harus diganti dan celahnya disetel dengan menggunakan alat ukur ketebalan (tickness gauge).

Tips :
1. Periksa kondisi pembakaran pada busi. Bila tidak normal ganti sesuai spesifikasi.
2. Kencangkan busi dalam kepala cylinder sesuai dengan kekencangan yang telah ditentukan.






09.05.2006
Ganti Motor Starter Sendiri

Motor starter atau awam lebih mengenalnya dengan dinamo starter, sangat membantu kemudahan untuk menghidupkan mesin. Pada kondisi bagaimana pun, motor dapat dihidupkan dengan menekan tombol. Tentu tidak demikian dengan starter kaki (kick starter).

Agar motor starter bisa digunakan, tentu saja ada syaratnya. Pertama, aki harus oke. Syarat berikutnya, kabel-kabel antara aki dengan tombol starter di setang, relay starter (di belakang bawah) dan motor starter harus bagus.

Gangguan motor starter tidak bisa hidup umumnya adalah aki yang soak. Dua komponen lainnya, seperti relay dan tombol agak jarang. Namun, motor starternya sendiri juga bisa bermasalah. Apalagi, bila umur pakai motor sudah cukup lama

Cara paling gampang memastikan motor starter rusak, saat tombol ditekan, terdengar bunyi, "Clek," namun motor tidak bisa membuat mesin hidup. Lebih pastikan lagi, sediakan lampu 12 volt yang sudah dilengkapi kawat. Buka terminal kabel motor starter. Hubungkan salah satu kabel terminal dan satu lagi ke massa (mesin). Bila lampu hidup saat tombol starter ditekan, dipastikan motor starternya bermasalah.

Brush Menghilang
Setelah dipakai sekian lama, salah satu komponen motor yang bisa "menghilang" adalah borstel atau brush, yang menghubungkan listrik dari aki ke angker atau rotor motor starter. Foto di bawah ini memperlihatkan kondisi motor starter Shogun yang sudah digunakan 6 tahun lebih. Selain brush (salah satu) habis, juga menumpuk kotoran yang berasal dari gesekan angker dan brush dan juga uap oli dari ruang mesin. Maklum, karet sekat motor starter makin lama kemampuannya juga menurun.
Kalau sudah begini, motor starter harus diganti satu unit. Karena brush motor starter dan pegasnya tidak dijual secara eceran.

Tidak terlalu sulit melepas motor starter dari mesin. Yang agak susah justru melepas baut yang panjangnya 9 cm. Sebelum membuka baut ini, sebaiknya bagian dratnya yang mengikat rumah motor starter disemprot anti karat (WD40). Setelah itu baru dibuka dengan obeng ketok (impact driver).
Saat memasang, yang harus diperhatikan adalah sil pada motor starter. Jangan sampai lupa atau hilang karena ini menyebabkan oli dari mesin berkurang atau mesin jadi kotor.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Me On Twitter